Kasus Bansos Banyumas Akan Menyeret Siapa

    Kasus Bansos Banyumas Akan Menyeret Siapa
    OPINI PUBLIK

    OPINI - Para Supplier Bahan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berbagai Barang Komoditi yang ada di E-Warung Kabupaten Banyumas, disinyalir mendapatkan keuntungan nominal yang Lumayan. Pasalnya Para Supplier barang Komoditi E-warung tidak perlu repot-repot menjual barangnya.

    Para Supplier harus mempunyai modal besar dan menyediakan barang yang nantinya dikirim ke E-Warung tentunya Kwalitasnya terjamin, dan Komoditas bahan Makanan yang Bagus pula. Para Supplier menyediakan barang tanpa repot - repot memcari pembelinya atau menawarkan barang daganganya untuk di beli. Selain itu para supplier, berbinis seperti hal tersebut pastilah mendapat untung sebab pasti dibayarnya.

    Namun entah ada permasalahan apa, Beberapa waktu yang lalu terkait Bantuan Sosial tersebut ada sejumlah oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyumas diperiksa Aparat Penegak Hukum (APH). Menurut kabar yang berkembang Diduga ada aroma Gratifikasi dipusaran hal tersebut.

    Namun kasus Bansos BPNT tersebut masih belum menandakan siapa yang akan kena Bidik APH. Lembaga yang ada juga belum ada yang menyatakan siapa Orang yang menyalahgunakan terkait dana Bansos sembako. Informasi yang beredar, Permasalahan tersebut diduga Bakal Menyeret Semua Supplier barang Komoditi E-Warung, oknum Anggota Dewan dan oknum Pejabat Pemkab Banyumas.

    Dua nama anggota oknum Dewan yang telah sebelumnya disebut, disinyalir akan menyeret oknum Anggota Dewan lain atas dugaan Suap. Oknum anggota Dewan dikabarkan menjalani Pemeriksaan sebagai saksi di Polda Jawa Tengah, terkait pemodal utama pengadaan Daging sapi.

    Adapun dengan Adanya Penambahan Komoditas Daging dan Kentang Untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang Dibagikan Melalui E-Warung pada Bulan Maret dan April 2021 di Kabupaten Banyumas, Siapa yang Untung dibalik itu. Dengan bertambahnya Komoditi Daging dan kentang Diduga para Suppliernya atau penyedia Jasa Bahan Makanan di E-Warung menjadi semakin untung lebih banyak dalam bisnis tersebut karena barang terjual lebih Banyak atau jumlah permintaan ditambah.

    Daging yang awalnya diterima KPM cuma 40 Ons menjadi 50 Ons atau 0, 5 kg dan Kentang yang diterima KPM awalnya 1 kg menjadi 1, 5 Kg. Akan tetapi untuk komoditi Tempe dikurangi yang awalnya 1 kg kini menjadi 0, 5 kg dan untuk Komoditi Buah Ditiadakan atau hilang. Untuk KPM mendapat 5 macam komoditas BNPT yaitu Beras 10 kg, Telor 1 Kg, Tempe 0, 5 kg Daging 0, 5 kg, Kentang 1, 5 kg.

    Dengan adanya pengadaan berbagai barang komoditi bahan makanan kebutuhan di E-Warung yang jumlahnya Ribuan bahkan jutaan KPM, Langka menjadi Supplayer sangat menjanjikan. Contoh ibarat 1000X1000 = 1.000.000 Coba saja 1000 X jumlah KPM seluruh Kabupaten Banyumas pastinya Nominalnya Fantastis.

    Banyumas, Selasa 28 April 2021

    Oleh: N.SoN.

    Narsono Son

    Narsono Son

    Artikel Berikutnya

    Mudik Dilarang Sementara TKA Datang Ke Indonesia...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    PERS.CO.ID: Cara Baru Bermedia!
    Gelombang PHK Melanda Industri Teknologi dan Hiburan: Sony, eBay, Google, dan Lainnya Pangkas Ribuan Posisi
    Perkokoh Kemanunggalan, Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya Rutin Komsos Bersama Warga Binaan
    Wakili Danramil, Bati Tuud Koramil Juwiring Hadiri Rembug Kontak Tani Nelayan Andalan Juwiring

    Ikuti Kami